PERAHUKU LAJU..

Kasih..

Jika ada yang lebih menyakitkan daripada perpisahan,
biar saja kuteguk habis sekalian.

Tanpa jeda, tanpa sisa.

Hingga getir tak berjejak pada gelas lawas sarat karat.
Dan tuanglah segala asa dalam gelas berikutnya.
Pun tiada pesakit yang paling kesakitan.
Biar mengalir sakit pada pacuan cerna:
Tergilas rodaroda gila penuh kenang.
Menguap dalam ruang hampa rela.
Mendesak luka yang dulunya hanya tawa.
Benih hingar yang tertebar haruslah bubar.
Tak jarang bernama ambyar!

Lajuuuu.. Lajulah perahu..

Hingga berpintu bau.

TAI!!


Aduhaii..

Jika ada yang lebih menggembirakan daripada kembalinya jumpa.
Kali ini kamu punya giliran. teguklah!
Seperti badai yang kemarin kutelan.

Tanpa jeda, tanpa sisa.

Cegah segala bayang:
Tentang kenangan roda gila,
tentang ruang hampa rela,
tentang luka yang tertawa hingar,
pun tentang hatiku tak lepas dari matamu kembar.
Penghuni gelas itulah penawar rindu tebalmu.
Berenang sukacita dalam pacuan cernamu.

Ahh, biarlah lajuuuu.. Lajulah perahu..

Hingga berpintu bau.

Tetap TAI!!


Kasih, lalu tentang apa risaumu..
Tentang apa galaumu??


LEKAS PELUK AKU!


2 comments:

  1. cordyceps mengatakan...:

    Puisi yang bagus :) Jangan pernah berhenti menulis ya, ditunggu postingan selanjutnya lho.

  1. saya mengatakan...:

    Thank you for the article you gave, and hopefully useful for everyone. always success…!!!

    DominoQQ
    Capsa Susun
    Poker Uang Asli
    Judi Poker
    Agen Domino

Posting Komentar

Cari Blog Ini

About Me

Foto Saya
Sukro!
Ketika dunia di mata guweh berbalik menjadi serba relatif, lihat semuanya (minimal) dari dua sisi. Because every coin has two sides.. :)
Lihat profil lengkapku

Time of Now

Recent Post n Comment

Followers

Homepage Visitor

free counters

My Yahoo!


ShoutMix chat widget