AYO TAK GEMBOL, MBAH!

Sembari menunggu kedatangan dosen pembimbing saya di laboratorium fitokimia UAD kampus 3, saya jalan-jalan di Okezone.com. Tertulis "Berita Hangat: Mbah Surip Meninggal."
Innalillah..
Awalnya shock setengah tak percaya. Dan Allah menunjukkan kuasanya. Mudah saja Allah menjatuhkan hamba-Nya meski dia berada di puncak tertinggi sekalipun. Mudah saja Allah memisahkan nyawa yang telah bersenyawa erat dengan raga. Memanglah Dia Raja Semesta. Tanpa ada tawar menawar dengan makhluk-Nya. Kun fayakun!

Lalu bisa apakah kita? Hanya mengejar dan membanggakan kesempurnaan? Hanya bisa mengangkat dagu dan memalingkan muka dari Pencipta raga? Hanya mengaku taat tapi selalu bersahabat dengan maksiat?
Oh, Dunia..

Saya lanjutkan jalan-jalan saya. Saya telusuri berita-berita terkait : sang anak ingin menikah di hadapan jenazah Mbah Surip, Mbah Surip raup Rp.4,5 M dari RBT, Tetangga histeris mengetahui kematian Mbah Surip, dan masih banyak berita tentang beliau. Yang paling menarik adalah : Mbah Surip pernah mati suri.

Wew.. Amazing life, huh?
Bagaimana tidak, Mbah Surip pernah mati. Saat masih berada di Mojokerto dan sempat dikuburkan. Tidak dijelaskan secara detail perihal bangkitnya Mbah Surip dari kubur. Tapi pascamati suri, kelakuan Mbah Surip menjadi aneh dan kehilangan sebagian ingatannya. (yo dadi koyo ngono kae wujude..?)

Ketika ditanya mass media akan diapakan duit milyaran yang beliau dapat dari royalti nada sambung lagu Tak Gendong, Mbah Surip menjawab (masih dengan tawa khas-nya) : "Akan saya belikan kopi senilai Rp. 1 M dan gula senilai Rp. 1 M. Karena dengan kopi saya menjadi sehat dan awet muda. Kalau minum kopi saya sudah aman."

Ah, nyatanya mati tak berdaya?

Kreativitas hingga akhir hayat.
Akhirnya Mbah Surip kecapekan menggendong popularitasnya di dunia dan giliran Mbah Surip yang digendong oleh amalnya menuju baka.

Enak tow!
Manteb tow!

Sungguh semua adalah milik-Nya dan sungguh hanya pada Dia segalanya akan kembali.

I LOPH U FULL N I LOPH U ALWAYS, DUDE!!
HAAA..HAAA..HAA..

* tak 'kan ada yang bisa menyamai kelakarnya?

5 comments:

  1. tediscript mengatakan...:

    I lop you tu..
    lop nganggo bal poli tapi hahaha...

  1. Sukro! mengatakan...:

    wooooo njaluk diajurke meneh po.. :p

  1. Anonim mengatakan...:

    mbah surip ki mati di saat yang tepat. Coba nek mbah surip meninggal setelah lagu tak gendong sudah pudar, tidak akan ada yang mengingatnya seperti sekarang kita mengingat definisi cintanya yang sederhana :)

  1. Sukro! mengatakan...:

    wu e e eee ..
    analisa sederhana, tapi mengena. tak pernah terpikirken. hmm..

    mugo entuk papan sing layak, Mbah.

  1. Anonim mengatakan...:

    Amiin :)

Posting Komentar

Cari Blog Ini

About Me

Foto Saya
Sukro!
Ketika dunia di mata guweh berbalik menjadi serba relatif, lihat semuanya (minimal) dari dua sisi. Because every coin has two sides.. :)
Lihat profil lengkapku

Time of Now

Recent Post n Comment

Followers

Homepage Visitor

free counters

My Yahoo!


ShoutMix chat widget