ROCK TOUR DE KAYANGAN

Biasanya saya hanya menyebut acara jalan-jalan kami dengan “tour de (tempat yang kami kunjungi). Contohnya saat kami jalan-jalan ke Tegal, maka acara mblayang tersebut kami juluki “tour de Tegal”. Tapi yang ini beda. Entah apa yang membuat beda, mungkin proses menuju kesana. Perlu perjuangan yang tidak sedikit untuk menuju tempat yang ter-apapun (yang baik) yang pernah saya lihat. Dinamakan Timang. Pantai yang berada di kawasan
Wonosari, Gunung Kidul (baca: kayangan). Hmm, jalannya belum beraspal, masih tanah bercampur daun serta susunan batu. Kanan kiri jalan hanya ada tebing dan jurang. Sejauh mata berpesta, hanya ada bebatuan yang kadang ada juga tanaman dan pohon yang tumbuh di atasnya. Perlu kendaraan dan tekad serta fisik yang kuat untuk menempuh jalannya. Perlu insting yang tajam untuk (tidak sekedar) menyadari siapakah pencipta semua ketakjuban ini. Dan perlu benturan yang sangat keras hingga mampu membuat kami kehilangan ingatan tentang perjalanan kali ini. Aduhai.. Apakah saya berlebihan jika menyebut perjalanan ini, ”ROCK tour de Kayangan”?

Teman..
Ribuan GigaByte memori kamera digital atau handycam-mu tak 'kan sanggup merekam hangatnya tiap episod kebersamaan kita. Jika kalian berkenan, sisakan sedikit ruang di otak dan kalbumu, untuk mengikat erat episod-episod itu. Dan jangan sampai tercecer walau satu.





adalah kami dari kiri : Rizal Fauzi (rijal); Mbak Ida, S.Far, Apt. ; Ahmad Zakki (gembul: sopir dalam mobil); saya sendiri (sukro); Ari Susiana W.(aik); Isti Anah(isti); Maulina Dwi Susanti(santi) dan


Heri Wibowo(tumen)

Delapan jiwa yang rindu belaian angin liar, rindu hijaunya lautan, rindu tegarnya karang.

Sebtu, 08 Agustus 2009 pukul 13.00 Waktu Indonesia bagian Pandean, Glagahsari (kos Santi). Kami bertujuh mengawali perjalanan dengan doa. Glagahsari-Veteran-jl.Wonosari-Pathuk-kota Wonosari dan.. depot tiwul Yu Tum!! Nyam Nyam Nyam.. dua kesempatan sebelumnya kesini selalu tidak beruntung. Alhamdulillah saya dapatkan dua besek tiwul campur gathot. Ada walang bacem juga, tapi waktu saya lirik uang dalam dompet saya, lantas saya ucapkan sampai jumpa pada puluhan walang yang ada dalam toples yang sedari tadi memanggil nama saya. Lanjoooot.. puskesmas Karangrejek (disanalah kami berhenti sejenak, menjemput Aik yang sedang dalam tugas skripsi di Wonosari). Selanjutnya kami teruskan mengikuti jalan beraspal. Hanya ada tawa di dalam Avanza hitam yang ternyata gundul ban-nya, juga aus kampasnya. Terpaksa kami ambil mobil ini dari rental karena hanya inilah yang tersisa. Seluruhnya disewa para wartawan yang meliput detik-detik penangkapan gembong teroris yang katanya bernama Noordin M. Top di Temanggung. Ya, kami terima saja. Tapi kewaspadaan kami tingkatkan mengingat kondisi mobil tidak sehat. Tapi tetap tak mengurangi hahaha hihihi kami. Satu melempar canda dan lainnya menanggapinya masih dengan canda hingga otot perut serasa kram dibuatnya.

Tujuan utamanya adalah Pantai Siung yang dulu pernah kami singgahi. Tapi sang kapten : gembul, punya alternatif (gila) lainnya. Pantai Timang (yang dia juga belum tau jalannya). Berhenti di persimpangan antara Siung ataukah Timang. Sang navigator (saya, hehe) menimbang-nimbang. Akhirnya para awak menunjuk Timang yang menjadi korban dari kebusukan gelora petualang kami.

Bertanya arah kepada orang yang kami temui di jalan (ceritanya, navigator sedang kehilangan GPS-nya). Dan kami telusuri petunjuk yang tadi didapat hingga jerit histeris berkumandang, melihat jalanan bebatuan. Sempat ada keraguan, apakah alur ini bisa kami takhlukkan. Bismillah.. Tawa yang tadi menggema, sekejap ditelan jerit kecemasan. Kecemasan akan keutuhan nyawa dalam raga. Secara jam terbang sang kapten masih di bawah standard internasional. Tapi kami coba hadirkan tawa, meskipun tak selega sebelumnya. Dalam hati saya :

Pengemudi harus percaya pada apa yang dikemudikannya. Dan penumpang harus percaya pada pengemudi yang mengemudikan apa yang sedang ditumpanginya. Insyaallah everything’s under control ;)

Setengah jam, kami sudah bisa merasakan angin yang agaknya berasal dari lautan. Sangat khas sembribitnya. Seisi Avanza tak sanggup menahan gembira, semua bersorak sorai menyambut uap air dari ganasnya ombak! Sesaat, sesaat, sesaat,, separo jam belum kelihatan jua garis pantainya. Hampir putus asa. Dan WOWW!!



Ajaib! Seperti laut di atas bukit!! Saya merinding melihatnya. Kalimat-kalimat pujian tak bisa terucap. Membeku di lidah yang kelu. Hanya rasa syukur, bisa menikmati kebesaran-Nya di waktu yang berbeda, tempat yang berbeda, perasaan yang berbeda dan dengan orang-orang yang berbeda pula.

Ayo dilanjooooot gan...
Semakin dekat.



hahahahahahha..
Alhamdulillah akhirnya sampai juga!



hihihihihihi..
Ayo tebar petaka disit,,









siapa yang punyai semesta
siapa yang punyai jiwa di dalamnya

cemburu pada samudera yang menampung segala
cemburu pada ombak yang selalu bergerak



bisakah kalian merasakan anginnya
bisakah kalian meraba uap air yang tercipta oleh ombaknya
bisakah kalian merasakan pijakanmu tak setegar karangnya
bisakah..









sejauh mata memandang hanya biru
sejauh mata memandang hanya lugu
tak ada ragu
hanya haru
ya, ini kuasa-Mu



seperti pantai tak berpenghuni
seperti kamilah yang memiliki
tidak, ada yang sedang menggali rejeki
dua tebing diapit mati dengan seutas tali



menghubungkan dua karang dengan tali sistem katrol
lihat!
Di tebing sebrang, bagian bawah, ada setitik warna hijau biru di antara cokelat karang
Dialah pengais rejeki samudera
Entah : udang, ikan, belut, ataukah kepiting yang dicarinya.





serasa ingin menginap disini
memeluk karang tak mau kembali
bernyanyi melagukan riangnya hati
sampai tiba mati



Timang, saya pasti kembali
Tak mengerti
Entah di kesempatan yang mana lagi



Bergegas menuju pantai Siung..



Tapi sampai kami temui tanjakan tinggi menggoda nyali. Mobil tidak kuat mengangkut tubuh kami berdelapan. Akhirnya kami putuskan untuk turun. Tapi tetap saja Avanza tidak bisa mengangkat tubuhnya sendiri meski hanya ada sang kapten di dalamnya. Malah keluar asap dari kaki-kakinya. Saking kuatnya gesekannya dengan kampasnya. Asap tak sedap, karet terbakar. Mulai menyulut kecemasan kami.



Ternyata karena susunan batu yang tak rapi menghambat jalannya roda mobil. Sang kapten turun dan menginstruksikan pada awaknya untuk memindah-mindahkan letak batu agar sedikit rapi dan bisa dilewati.

SIYAAAAAAP!!



mencoba lagi dan.. kami ber-hip-hip-hore!!
Tapi ya.. ada konsekuensinya..



akibat bensin campur
campur ndorong
campur mlaku
maaaaaakk.. wegah aku..

lanjutken tapaking laku..
mampir di mushola untuk shalat asar, jam 16.33.
lanjut lagi ke Siung!!

Sama saja. Hanya tebing-tebing yang menjadi dindingnya.
Berkhayal tebing-tebing itu adalah Green Canon yang ada di luar negeri.
Tapi ternyata hanyalah Green Kranon (sebuah desa di Wonosari)
Hihihihiih













magrib tiba,,

bergegas pulang..
bubey Siung..

mampir musola..

makan lele bakar di tengah kota Wonosari (rekomendasi gembul : sing mbaurekso Wonosari). Nyam Nyam Nyam, gag kalah maknyus dengan tiwul Yu Tum tadi.

pas makan, ada berita acara (SMS dari temen Gembul) ; fashion show di kraton.

lanjoooooottt gaaan!!



yang benar saja, jam 9 malam tepat sampai keraton ngayogjokarto.

na'as lagi, acarane wes bubar lek!

ya balik maning maring kose dewek-dewek laahh..

lega

senang

dan bahagia

jalan-jalan yang menyenangkan


"SABTU, 8 AGUSTUS.. BERMINAT KE PANTAI SIUNG? KETIK 'REG (WAKTU KEBERANGKATAN YANG DIINGINKAN)' KIRIM KE GEMBUL. TAK BERMINAT? KETIK NONREG"

SMS paling oye! akhirnya terlaksana rencana yang tertunda;)

thank's Gembul :
4 my all happiness @ dat day ;)
u r a gr8 event organizer!!

7 comments:

  1. Anonim mengatakan...:

    saya sukro seng paling pertama maca blogmu kiyeh hhahahha
    sapa maning yen dudu wong tani soko brebes
    wakakkak
    inyonge dadi pengen melu sukro :))
    ary wira

  1. sayasukro mengatakan...:

    Hohoy! Pak tani saka brebes ko adoh2 tekan kene ra gawa oleh2 jwe.. :p
    makasi yo wes gawe repot sliramu,hehe

  1. tedi mengatakan...:

    waaaaaaaaaa... walang bacem.. yang terlewat...

  1. Anonim mengatakan...:

    mangkane, ra sah tamak. Iku dalan jatah kanggo mobil strada dilewati avansa, mabok!!!

  1. sayasukro mengatakan...:

    Tedi, yang terlewat..laen kali dicangkingke yo..
    (ngarep mode : ON)
    ckakakakakakk

    mas ndoro,. Jalure kie kan diluar rencana sebelumnya pak.. Tapi mungkin kamilah yang mencetak rekor : mobil pertama yang selamat sampai pantai Timang! HiHiHi ;)

  1. tedi mengatakan...:

    wuah jagongan mobil ra mudeng.. nganggo pit onto di tuntun malah karuan tekan kuwi.. :P

  1. Sukro! mengatakan...:

    ho oh..
    tapi sing sempal sikile.. tur iso ngentekne sandal rolas.. :p

Posting Komentar

Cari Blog Ini

About Me

Foto Saya
Sukro!
Ketika dunia di mata guweh berbalik menjadi serba relatif, lihat semuanya (minimal) dari dua sisi. Because every coin has two sides.. :)
Lihat profil lengkapku

Time of Now

Recent Post n Comment

Followers

Homepage Visitor

free counters

My Yahoo!


ShoutMix chat widget